Saya kira itu dimulai ketika saya mulai menulis di sebuah buku diary saya. Paling saya selalu meng-tweet tentang hal itu. Sebenarnya saya ingin menuliskan sebuah curhatan hati saya bahwa saya memiliki seorang teman laki-laki. Dia kekasih saya. Saya hapus segera semua tweet tentang hal itu karena begitu malu pemikiran saya hanya dia,walau sebenarnya saya hanya ingin menulis segala yang ada di fikiran saya.
Entah bagaimana ide sebuah cerita di buku diary saya keseluruhannya hanya untuk orang ini. Dia mengatakan sesuatu kepada saya dalam sebuah pesan teks, dia hanya mengatakan beberapa hal. Dan tanpa memperhatikan apa yang saya lakukan, saya mengambil beberapa gagasan kecil dan merubahnya dua puluh kali lipat menjadi seratus kata dalam rangkuman sebuah buku diary dalam waktu singkat. Menciptakan sebuah dunia yang indah bagi kita untuk tenggelam dimana tidak ada seorang pun yang dapat mengganggu kita. Itu bagus pada awalnya,karena semua yang telah lolos, namun kecanduan datang setelahnya.
Dunia menjadi tempat yang indah untuk menetap. Segalanya terasa indah dan hal lain yang dirasakan adalah terasa nyata. Dunia seperti milik kami berdua,antara saya dengan dia.
Ini adalah bagaimana yang seseorang rasakan ketika mereka merasakan yang namanya jatuh cinta dan begitu bangga memiliki dan bersama dengan orang yang dia cintai. Hingga segala yang dituliskan adalah tentang dia. Namun tak perlu kitaa menuliskan segala tentang hal itu. Jika kita merasa suatu perasaan terhadap seseorang hanya kita yang perlu tahu tanpa harus selalu menyebut-nyebut dia dalam setiap kalimat,tweeter atau pun status di facebook.Segalanya cukup kita yang tahu dan rasakan,tak perlu mencurahkan segalanya untuk publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar